Ukhti Al Muslimah…
Wahai
wanita yang tunduk kepada kekafiran, mereka berkata: "engkau adalah wanita
terpelajar. Di antara kami ada dokter wanita, ada sastrawati, ada wartawati,
ada dosen wanita yang mengajar di negeri kalian. Islam tidak pernah melarang
sedikitpun hal itu. Tidak ada perbedaan lagi antara laki-laki dan perempuan.
Sukakah engkau kepada kami? jawaban kami hanya menyitir firman Allah:
“Orang-orang
yahudi dan nashrani tak akan pernah rela padamu sampai engkau mengikuti agama
mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah adalah petunjuk yang sebenarnya,
dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi Pelindung dan Penolong bagimu” (QS. Al Baqarah: 120).
Mereka
berkata: “Cukup bagi saya ke-Islamanmu sebatas pada ibadah ritual semata. Adapun
ilmu, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan duniamu, wajiblah
engkau mengikuti cara kami”.
Sungguh
benar sabda Rasulullah:
((لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ
وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوْهُ،
قُلْناَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْد ُوَالنَّصَارَى ؟ قَالَ: فَمَنْ))
"Kamu
akan mengikuti tradisi orang-orang sebelummu, sejengkal demi jengkal, sehasta
demi hasta, hingga andaikan mereka memasuki lubang biawak, kamu akan ikut masuk
kedalamnya, kami berkata: apakah mereka kaum Yahudi dan Nashrani? jawab
Rasulullah r siapa lagi kalau bukan mereka” ( HR. Muslim ).
Ukhti
Al Muslimah!
Engkau
seharusnya memperhatikan pakaianmu dan perbuatanmu serta wajib mengikuti
kepribadian Islam sebagaimana apa yang engkau dengar, lihat dan baca.
Sungguh
sedikit orang yang berbuat dan mengajak kepada kebaikan, sebagaimana seruan
seorang penyair:
يَا
خَادِمَ الْجِسْمِ كَمْ تَسْعَى لِخِدْمَتِهِ
أَتَطْلُبُ
الرِّبْحَ مِمَّا فِيْهِ خُسْرَانُ
أَقْبِلْ
عَلَى النَّفْسِ فَاسْتَكْمِلْ فَضَائِلَهَا
فَأَنْتَ
بِالنَّفْسِ لاَ بِالْجِسْمِ إِنْسَانُ
“Wahai
dikau yang selalu mengurusi badanmu. Betapa banyak usaha yang telah engkau
lakukan.
Apakah engkau
mencari keuntungan dari sesuatu yang jelas merugikan.
Perhatikan
jiwamu, sempurnakan keutamaannya.
Sebab dikau
disebut manusia dengan jiwa, bukan karena tubuh jasadmu.
Ukhti
Al Muslimah!
Jadikan
Khadijah radhiyallahu 'anha suri tauladan dan panutanmu dalam berjuang
dengan harta dan jiwa.
Jadikan
Aisyah radhiyallahu 'anha tauladanmu dalam ilmu pengetahuan. Jadikan
keluarga Yasir y suri tauladanmu dalam kesabaran dan berpegang
teguh kepada agama Allah.
Wahai
ibu generasi mendatang, perhatikan perkataan seorang penyair:
الأُمُّ
مَدْرَسَةٌ إِذَا أَعْدَدْتَهَا @ أَعْدَدْتَ
شَعْبًا طَيِّبَ الأعْرَاقِ
الأُمُّ
رَوْضٌ إِنْ تَعْهَدْه الحَيَ @ بِالرَيِّ
أَوْرَقَ أَيَّمَا إِيْرَاقِ
الأُمُّ
أُسْتَاذُ الأسَاتِذَة الأُوْلَى @ شَغَلَتْ مَآثِرُهم مَدَى الآفَاقِ
“Ibu
adalah madrasah, jika anda persiapkan
Anda
mempersiapkan generasi yang harum namanya.
Ibu adalah
taman, jika ia selalu disiram.
ia akan
berdaun rindang.
Ibu adalah ustadzah pertama, pengaruhnya sangat besar
sepanjang masa.
Ukhti
Al Muslimah !
Andai
mereka melihat bentuk tubuhmu tidak menarik lagi atau ketika usiamu telah
senja, tua renta, apakah mereka masih memajang fotomu, di sampul-sampul
majalah, buku dan semisalnya, walaupun kamu orang yang terpelajar? Masihkah
mereka memintamu bekerja sebagai pramugari di salah satu pesawat, dengan dalih
penghargaan terhadap wanita? Masihkah engkau temui orang yang memperjuangkan
sempitnya ruang lingkup belajarmu?
Sesungguhnya
mereka hanya ingin menikmati kecantikan wajah dan kemolekan tubuh serta
merdunya suaramu. Bila hal itu hilang darimu maka merekapun pasti
meninggalkanmu, seakan-akan engkau adalah sebuah barang yang sudah habis masa
berlakunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar